CHARACTER BUILDING
Membangun karakter tidak semudah
membangun rumah, jembatan, jalan, dan lainnya karena membangun karakter adalah
bentuk hakekat jiwa seseorang yang terus berkelanjutan agar menjadi lebih baik
dan mulia, membangun karakter banyak komponen yang harus dilibatkan instusi
lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat sehingga berjalan dengan ideal
dengan harapan bersama. Disiplin diri merupakan hal yang terpenting dalam
setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang sebab karakter
mengandung pengertian : suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang,
sehingga membuatnya menarik dan atraktif. reputasi seseorang dan seseorang yang
unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.
Dalam kamus poerwardarminta,
karakter di artikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti. Yang membedakan seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian
di atas dapat dikatakan bahwa membangun karakter (character building) adalah
proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa sehingga membentuk unik,
menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat sebuah
huruf aflabet yang tak pernah sana antara yang satu dengan yang lain,
demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya (termasuk dengan yang tidak/belum berkarakter atau berkarakter tercela).
CARA MEMBANGUN KARAKTER
Karakter
berasal dari bahasa Yunani kharakter, yang bermakna kurang lebih
"mengukir dengan tongkat." Bayangkan karakter seperti sebuah cap yang
Anda gunakan untuk menghasilkan kesan pada lilin yaitu diri Anda. Berapa pun
usia atau pengalaman Anda, membangun karakter adalah proses pembelajaran seumur
hidup yang melibatkan pengalaman, kepemimpinan, dan dedikasi terus menerus
untuk tumbuh dan dewasa. Mulailah membangun karakter saat ini juga.
Metode 1 dari 3: Meraih Pengalaman
1. Mengambil risiko.
Seperti halnya seorang atlet yang
perlu belajar dari kekalahan untuk lebih menghargai kemenangan, seseorang perlu
mengambil risiko kegagalan untuk membangun karakter. Karakter dibangun ketika
seseorang menghadapi kemungkinan adanya kegagalan. Belajarlah untuk mendorong
diri menuju kesuksesan, mengatasi kekurangan, dan menjadi orang yang lebih
baik, apa pun hasil yang diraih. Mengambil risiko berarti berkomitmen terhadap
proyek-proyek sulit yang mungkin terlalu sulit untuk ditangani.
·
Beranikan diri menghadapi risiko. Dekati si barista
manis dan bersiap-siap ditolak saat Anda mengajaknya kencan. Tawarkan diri
untuk tanggung jawab ekstra di tempat kerja, meskipun Anda tidak yakin mampu
melakukannya. Putuskan apa yang Anda inginkan di dalam hidup dan berupaya untuk
meraihnya.
·
Jangan mencari-cari alasan untuk tidak melakukan
sesuatu, carilah alasan untuk bertindak. Beranikan diri untuk ikut pendakian
tebing bersama kawan-kawan, bahkan jika Anda belum pernah belajar cara melakukannya
dan khawatir akan mempermalukan diri sendiri. Beranikan diri untuk mendaftar ke
sekolah pascasarjana dengan jumlah mahasiswa yang sedikit. Jangan berdalih,
tetapi ciptakan alasan.
·
Membangun karakter tidak bermakna bertindak
sembarangan yang membahayakan keselamatan Anda. Mengemudi sembarangan, atau
menyalahgunakan obat-obatan tidak memiliki kaitan dengan pembangunan karakter.
Ambillah risiko yang produktif.
2. Mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang berkarakter.
Kenali orang-orang dalam kehidupan
Anda yang Anda hormati, orang-orang yang menurut Anda menunjukkan karakter yang
diinginkan. Bagi orang lain, ini berarti sifat dan orang yang berbeda. Putuskan
Anda ingin menjadi seperti siapa, bagaimana meraih versi terbaik dari diri
Anda, lalu carilah orang-orang-orang seperti itu.
·
Bergaul dengan orang-orang yang lebih tua. Semakin
lama, kita semakin menghabiskan lebih sedikit waktu untuk belajar dari orang
tua kita. Untuk mereka yang berusia muda, jadikanlah berteman dengan mereka
yang jauh lebih tua sebuah tujuan dan belajar dari sudut pandang mereka.
Habiskan waktu dengan kerabat yang lebih tua dengan banyak bercakap-cakap
dengan mereka dan belajar.
·
Bergaullah dengan orang-orang yang sangat berbeda dari
Anda. Jika Anda cenderung memiliki kepribadian yang tenang dan pendiam, Anda
mungkin menganggap seseorang dengan cara berbicara yang tidak ditahan dan keras
memiliki karakter yang menarik. Anda berpikir bisa belajar untuk lebih santai
dan berani mengungkapkan pikiran dari orang tersebut.
·
Bergaullah dengan orang-orang yang Anda kagumi. Cara
terbaik untuk membangun karakter adalah berada di sekitar orang-orang yang Anda
kagumi, yang ingin Anda tiru, dan yang bisa Anda peroleh pelajaran darinya.
Jangan mengelilingi diri dengan penjilat atau teman yang nyaman. Berkawanlah
dengan orang-orang yang berkarakter kuat, yang bisa menjadi panutan.
3. Mengeluarkan diri dari zona nyaman.
Membangun karakter berarti belajar
cara menangani situasi yang sulit atau tidak nyaman. Tawarkan diri untuk
membantu anak-anak berisiko setelah jam sekolah, atau habiskan waktu untuk
melakukan pekerjaan misi di gereja. Datanglah ke acara "black metal"
di tempat tinggal Anda dan lihatlah seperti apa. Temukan cara untuk meruntuhkan
status quo dan memahami orang lain pada tingkat yang rumit.
·
Mengunjungi tempat-tempat yang tidak nyaman dan
memikirkan cara untuk menciptakan kenyamanan di sana. Kunjungi lokasi di
sekitar kota yang belum pernah Anda datangi dan tanyakan arah pada seseorang
yang Anda jumpai di sana.
4. Carilah pekerjaan yang tidak menyenangkan, setidaknya sekali.
Menyapu kotoran di bawah alat
penggiling daging restoran cepat saji? Bekerja keras di bawah panas matahari
mencampur mortar panas? Berurusan dengan pelanggan yang marah di toko sepatu?
Sungguh cara yang sangat tidak menyenangkan untuk menghabiskan Sabtu sore Anda,
tetapi melakukan pekerjaan yang sulit adalah cara yang bagus untuk membangun
karakter. Uang akan menjadi lebih berharga dan lebih berarti ketika Anda
melihat begitu banyak yang perlu diperjuangkan untuk memperolehnya.
·
Memiliki pekerjaan yang berat akan membantu Anda
belajar banyak tentang cara bisnis lain beroperasi, dan perjuangan yang
dihadapi beberapa orang. Bekerja di McDonalds adalah pekerjaan yang sulit dan
bermartabat dan seseorang yang berkarakter tinggi akan mengakuinya. Jadilah
orang yang berpikiran terbuka dan memahami orang dengan bekerja.
5. Berkomitmen untuk perbaikan diri.
Membangun karakter adalah tahap
penting dari pembelajaran seumur hidup. Jika Anda ingin menjadi sumber
inspirasi orang lain, seseorang yang dihormati di komunitas Anda dan dianggap
sebagai orang yang berkarakter tinggi, lakukan upaya aktif untuk memperbaiki
diri sendiri hari demi hari.
·
Mengambil langkah kecil menuju pembangunan karakter.
Pilih satu hal yang ingin Anda kerjakan pada suatu waktu. Mungkin Anda ingin
menjadi pendengar yang lebih baik bagi pasangan, atau lebih berkomitmen pada
pekerjaan. Lakukan setiap hari sedikit demi sedikit dan membangun keterampilan
secara perlahan.
·
Hal yang wajar jika Anda sesekali bercermin pada diri
Anda di masa muda dan merasa malu atasnya. Potongan rambut yang buruk, gejolak
masa muda, dan ketidakdewasaan. Jangan merasa malu. Pahami rasa malu sebagai
tanda bahwa Anda sedang membangun karakter.
Metode 2 dari 3: Menjadi Pemimpin
1. Belajar untuk berempati.
Setelah
kematian Lincoln, di antara berkas-berkasnya, ditemukan surat yang ditujukan
untuk seorang jenderal yang tidak menjalankan perintahnya. Surat yang bernada
keras itu mengatakan bahwa Lincoln merasakan "kemarahan yang tidak
terhingga" atas perilaku sang jenderal. Ungkapan ini sangat keras,
personal, dan tajam. [2] Yang
menariknya, surat itu tidak pernah dikirimkan, mungkin karena Lincoln– seorang
pemimpin besar–telah berempati terhadap jenderal tersebut, yang melihat lebih
banyak darah di Gettysburg dibandingkan yang pernah dibayangkan oleh Lincoln.
Dia berupaya untuk menerima tindakan sang jenderal.
· Saat
seorang kawan gagal menepati janji pada rencana yang sudah Anda buat, atau jika
atasan Anda lupa menyebutkan semua kerja keras yang sudah dikerjakan pada saat
rapat, seseorang yang berkarakter tinggi terkadang akan membiarkannya.
Belajarlah dari masa lalu dan lebih berhati-hati dengan harapan Anda di lain
kesempatan.
· Seseorang
yang berkarakter akan memandang maslahat yang lebih besar. Menyingkirkan sang
jenderal dan menggantinya dengan yang baru tidak akan mendatangkan manfaat
apa-apa kecuali menjauhkannya dari Lincoln, menjadikan situasi bertambah buruk.
Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, dan masa lalu tinggal masa lalu.
Upayakan untuk memfokuskan diri pada masa depan.
2. Melampiaskan diri saat menyendiri.
Hanya karena Lincoln
tidak mengirim surat tersebut, tidak berarti menuliskannya tidak memberikan
arti apa-apa. Tidak ada seorang pun, tidak peduli sekuat apa pun karakternya,
terbuat dari es. Terkadang Anda akan merasa marah, frustrasi, dan kecewa. Itu
adalah bagian dari kehidupan. Mengubur emosi tersebut dalam-dalam tidak akan
bermanfaat untuk pembangunan karakter. Oleh karena itu, terkadang pelampiasan
diri dibutuhkan, tetapi lakukan saat sendirian untuk mempertahankan karakter
Anda di hadapan publik. Cari kegiatan santai untuk memproses rasa frustrasi dan
kemarahan, sehingga Anda bisa melepaskannya.
· Buatlah
tulisan panjang yang berisikan kemarahan yang Anda rasakan di dalam sebuah buku
catatan, lalu robek dan bakar. Dengarkan "Slayer" saat mengangkat
beban di gym. Berlari. Temukan cara yang melibatkan fisik serta sehat untuk
menyalurkan rasa frustasi dalam diri Anda lalu biarkan pergi.
· Dalam
seri televisi House of Cards, Frank Underwood, politisi yang tabah dan
licik, suka melampiaskan kemarahan dengan bermain video game yang penuh
kekerasan setelah sepanjang hari bernegosiasi di House of Representatives.
Ini lebih dari sekedar karakter yang lucu: setiap orang membutuhkan cara untuk
menenangkan diri. Temukan cara Anda sendiri.
3. Membuka diri terhadap berbagai jenis orang.
Seseorang yang
berkarakter tinggi mampu berkomunikasi secara terbuka dengan berbagai jenis
orang. Jangan berpikiran sempit. Pembentukan karakter bermula dari belajar
banyak hal dari berbagai jenis orang. Bercakap-cakaplah panjang lebar dengan
seseorang di restoran BBQ yang sering Anda kunjungi, dengan bartender, dengan
sesama rekan kerja, teman, dan keluarga. Dengarkan apa yang mereka katakan.
Bersikaplah jujur terhadap mereka. Hal ini akan membantu pembentukan karakter.
· Jika
Anda perlu melampiaskan diri, carilah mitra yang saling menguntungkan satu sama
lain untuk mencurahkan isi hati lalu bertemu untuk bercakap-cakap terbuka satu
sama lain. Kemudian bicarakan hal lain dan mengutamakan momen-momen bahagia.
Jangan hanya berkutat pada hal-hal yang buruk.
4. Mengakui kekalahan dengan elegan.
Sebagaimana yang
dikatakan James Michener, karakter berkaitan dengan upaya ketiga dan keempat,
bukan yang pertama. Bagaimana Anda menghadapi situasi sulit atau kekalahan?
Belajarlah untuk menghadapi kekalahan dengan elegan, maka Anda mulai membentuk
karakter yang kuat.
· Berkompetisilah
dalam hal-hal kecil untuk melatih keterampilan ini. Sulit untuk belajar
menerima kekalahan dengan elegan jika melibatkan kompetisi besar yang mengubah
hidup, seperti masuk ke perguruan tinggi, bersaing untuk pekerjaan, atau
saat-saat kompetitif yang lebih serius. Bentuk sifat ini melalui permainan
papan, olahraga, dan cara-cara bersaing lain yang lebih sederhana, supaya Anda
memiliki dasar esensial untuk sesuatu yang lebih besar.
· Menjadi
pemenang yang baik. Ingat rasanya saat menderita kekalahan dan hindari sikap
merendahkan ataupun mengkritik pihak yang kalah. Tetap rayakan kemenangan,
walaupun dalam kesendirian.
5. Menantang diri sendiri dengan sasaran yang sukar.
Seseorang yang
berkarakter harus memimpin dengan contoh, mengambil tantangan yang tidak mudah
dicapai. Baik di sekolah, tempat kerja, atau di mana saja, tangani
proyek-proyek sulit dan berkomitmen untuk melakukannya dengan cara yang benar.
· Di
sekolah, jangan menantang diri untuk memperoleh "nilai bagus," tetapi
menantang diri untuk melakukan pekerjaan terbaik yang mampu dilakukan. Mungkin
A tidak cukup tinggi dari apa yang mampu Anda capai.
· Di
tempat kerja, tawarkan diri untuk tanggung jawab ekstra, minta jam ekstra di
kantor, dan lakukan lebih dari yang diharapkan setiap kali Anda melakukan
pekerjaan. Apa pun yang Anda lakukan, lakukan dengan cara yang benar.
· Di
rumah, saat waktu luang, berkomitmen untuk memperbaiki diri. Malam hari yang
biasanya dilewatkan tanpa tujuan, seperti berpindah-pindah saluran Netflix,
seharusnya bisa dilalui dengan belajar gitar, menulis novel yang sejak lama
ingin dilakukan, atau memperbaiki alat pemanggang lama. Jalani hobi Anda dengan
serius.
Metode 3 dari 3: Tumbuh dan Dewasa
1. Manfaatkan kegagalan sebagai bahan bakar.
FailCon
adalah konferensi Silicon Valley yang merayakan kegagalan sebagai bagian
esensial dari kesuksesan. Kegagalan hanyalah penahan kecepatan untuk meraih
yang Anda inginkan, menghilangkan satu kemungkinan dari banyak kemungkinan
lain. Gagallah di awal dan sering-seringlah gagal, hadapi kegagalan yang ada,
dan belajar apa yang dapat lakukan di lain kesempatan saat bangkit kembali,
lalu siapkan diri Anda untuk hasil yang lebih baik.
· Hadapi
kegagalan dengan cara para ilmuwan. Jika Anda memulai sebuah perusahaan yang
akhirnya bangkrut, atau jika band Anda baru saja bubar, atau jika Anda
kehilangan pekerjaan, sambutlah kegagalan tersebut. Anda bisa mencoret
kegagalan tadi dan menganggapnya sebagai jawaban yang salah dari daftar panjang
kemungkinan jawaban yang benar lainnya. Pekerjaan Anda sekarang menjadi lebih
ringan.
2. Berhenti meminta persetujuan orang lain.
Terkadang para psikolog
berbicara tentang kontrol locus dalam dan luar. Orang-orang dengan locus
dalam memperoleh kepuasan dari dalam, berusaha memuaskan diri sendiri dan tidak
terlalu mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan. Sebaliknya, orang dengan locus
luar, selalu berusaha menyenangkan orang lain. Meskipun pengorbanan diri
adakalanya tampak seperti sifat karakter yang diinginkan, menyenangkan orang
lain untuk menyenangkan diri sendiri membuat orang lain duduk di kursi
pengemudi. Jika ingin mengendalikan hidup dan karakter yang sedang berkembang,
belajarlah untuk mengkhawatirkan tindakan yang benar menurut Anda, bukan yang
atasan, pasangan, atau kekuatan lain dalam hidup Anda katakan.
3. Mimpikan hal yang besar.
Mimpikan
impian Anda dan tentukan tujuan yang besar untuk diri sendiri. Apa yang akan
menjadi versi terbaik dari hidup Anda? Jangan terlalu banyak berpikir, segera
bertindak. Jika Anda ingin menjadi seorang musisi profesional, pindahlah ke
kota besar, bentuklah sebuah band, dan mulai manggung. Jangan
mereka-reka alasan. Jika ingin menjadi penulis, carilah pekerjaan yang
memberikan cukup waktu untuk berlatih dan tetapkan sasaran satu kata sehari
untuk novel Anda. Tulislah apa pun dan sebanyak mungkin. Tetapkan sasaran untuk
menjadi yang terbaik.
· Seseorang
yang berkarakter tinggi juga mensyukuri apa yang dimilikinya. Bisa jadi tinggal
di kampung halaman, menikahi pacar lama, dan memiliki beberapa anak adalah
kehidupan terbaik yang dapat Anda bayangkan. Kejarlah hal itu. Ajaklah si dia
untuk menikah dan berbahagialah.
4. Mencari tangga dan mulai menaikinya.
Putuskan apa yang
diinginkan dan temukan rute yang akan membawa Anda ke sana. Jika ingin menjadi
dokter, cari tahu sekolah kedokteran mana yang akan memberikan kesempatan
terbaik untuk memperoleh pekerjaan, lalu berkomitmen untuk lulus dari sekolah
kedokteran tersebut dan proses keresidenan. Mulailah bekerja keras dan belajar.
Dapatkan medali kelulusan.
5. Belajar untuk mengenali dan merangkul momen penentu.
Momen
penentu mudah dilihat dengan retrospeksi. Momen sewaktu keberanian diuji, atau
karakter Anda menghadapi tantangan. Seseorang yang berkarakter akan belajar
untuk mengenali dan mengantisipasi momen tersebut, untuk memikirkan yang
mungkin Anda sesali saat dilakukan, atau tidak dilakukan di masa depan, dan
membuat pilihan yang tepat. Tidak ada satu cara untuk melakukan hal ini, tetapi
berkenaan dengan seberapa jujur dan akrab Anda mengenali diri sendiri.
· Coba
membayangkan semua konsekuensi yang mungkin terjadi pada situasi tertentu. Jika
Anda berpikir akan berpindah-pindah di seluruh negeri untuk mengejar karier di
dunia akting, apa yang akan terjadi? Apa yang akan terjadi jika Anda tidak
pergi? Dapatkah Anda menghadapi konsekuensi dari masing-masing pilihan? Apa
makna "sukses" bagi diri Anda?
· Seseorang
yang berkarakter tinggi, saat menjumpai momen penentu, akan membuat keputusan
yang tepat. Jika Anda tergoda untuk mengkhianati rekan kerja demi meraih
kesuksesan, apakah itu merupakan pilihan yang tepat bagi Anda jika yang
diperoleh adalah gaji yang lebih besar? Apakah Anda bisa menjalani hidup
setelah melakukannya? Hanya Anda yang dapat menentukan pilihan.
6. Menyibukkan diri dan menghindari bermalas-malasan.
Orang yang berkarakter
suka bertindak, dan bukan yang banyak berbicara. Ketika Anda memutuskan untuk
bertindak, jangan menempatkan rencana Anda di masa depan yang hipotetis,
bertindaklah sekarang, saat ini. Mulailah melakukan apa yang ingin Anda lakukan
hari ini juga.
· Orang
yang berkarakter tinggi menghindari perilaku memanjakan diri. Tidur sepanjang
hari, bergadang sepanjang malam sembari minum-minum, dan keluyuran tanpa
alasan, bukanlah perilaku orang-orang yang berkarakter. Jadilah kompas moral,
bukan lentera laut kemalasan.
· Cobalah
untuk menyelaraskan hobi dan pekerjaan semampu Anda. Jika Anda suka membaca
buku dan melamun, pilihlah jalur pendidikan yang berkaitan dengan itu dan
manfaatkan indra puitis Anda dengan baik. Jika Anda suka meninju samsak,
mulailah berlatih di di gym. Saat melakukan apa yang ingin dilakukan,
Anda mulai membangun dan membentuk karakter.
Sumber
http://www.kompasiana.com/sohudi/upaya-membangun-karakter-character-building_550e56e2a33311c02dba7f8b
(Rabu,27 April 2016 21:38)
http://id.wikihow.com/Membangun-Karakter
(Rabu,27 April 2016 22:00)
ANALISIS
Character Building bermakna sangat
penting bagi pembentukan kepribadian kita. Karena melalui Character Building
yang bagus, maka akan melahirkan manusia-manusia berkarakter terpuji, yang
dimana tidak bisa dibeli dengan uang dan tidak dapat dibentuk dengan mudah. Agar
dirinya dan orang-orang yang dipengaruhinya dapat menjadi lebih manusiawi,
menjadi manusia utuh atau memiliki integralitas. Hal ini lah yang dibutuhkan
bangsa kita saat ini. Untuk bangkit dan menciptakan sumber daya manusia kedepan
yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar