Sabtu, 14 Mei 2016

TugasIII_SS_AHDE_MAYDAY


SEJARAH MAYDAY


Akar sejarah May Day mungkin dimulai pada tahun 1806, ketika terjadi pemogokan pekerja di AS yang pertama kalinya. Ketika itu pekerja Cordwainers, perusahaan pembuat sepatu, melakukan mogok kerja. Namun para pengorganisir aksi mogok kerja itu dibawa ke pengadilan untuk diproses hukum.
Dalam pengadilan itu, terungkap fakta pekerja di era itu benar-benar diperas keringatnya. Mereka harus bekerja 19-20 jam per harinya. Padahal sehari hanya 24 jam. Artinya para pekerja itu hanya bisa beristirahat 4 jam dalam sehari, dan mereka tidak punya kehidupan lain di luar bekerja untuk perusahaan yang membayar mereka.
Maka kelas pekerja Amerika Serikat pada masa itu kemudian memiliki agenda perjuangan bersama, yaitu menuntut pengurangan jam kerja. Peter McGuire, seorang pekerja asal New Jersey, punya peran penting dalam mengorganisir perjuangan ini. Pada tahun 1872, ia dan 100 ribu pekerja lainnya melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut pengurangan jam kerja. McGuire menghimpun kekuatan para pekerja dan pengangguran, serta melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur bagi pekerja.
Tahun 1881, McGuire pindah ke Missouri dan mulai mengorganisir para tukang kayu. Hasilnya, di Chicago berdiri persatuan tukang kayu dengan McGuire sebagai sekretaris umumnya. Inilah cikal bakal serikat pekerja. Ide membentuk serikat pekerja ini kemudian menyebar dengan cepat ke seantero AS. Serikat-serikat pekerja lain didirikan di berbagai kota.
Tanggal 5 September 1882, digelarlah parade Hari Buruh pertama di kota New York dengan 20 ribu peserta. Mereka membawa spanduk yang berisi tuntutan mereka: 8 jam bekerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam rekreasi. Itulah 24 jam kehidupan ideal dalam sehari yang diinginkan kelas pekerja Amerika Serikat.
Tuntutan pengurangan jam kerja itu pada akhirnya menjadi perjuangan kelas pekerja dunia. Kongres internasional pertama mereka dilangsungkan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1886, dan dihadiri organisasi pekerja dari berbagai negara. Kongres buruh internasional ini menetapkan tuntutan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari sebagai perjuangan resmi buruh sedunia.
Tanggal 1 Mei ditetapkan menjadi hari perjuangan kelas pekerja sedunia. Satu Mei dipilih karena mereka terinspirasi kesuksesan aksi buruh di Kanada pada tahun 1872. Ketika itu buruh Kanada menuntut 8 jam kerja seperti buruh di AS, dan mereka berhasil. Delapan jam kerja di Kanada resmi diberlakukan mulai tanggal 1 Mei 1886.


Tragedi Haymarket


Kontras dengan kesuksesan rekan mereka di Kanada, buruh Amerika Serikat justru harus mengalami kenyataan pahit ditembaki oleh polisi mereka. Tanggal 1 Mei 1886, bersamaan dengan mulai berlakunya 8 jam kerja di Kanada, sekitar 400 ribu buruh di AS menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja. Aksi ini berlangsung selama empat hari sampat tanggal 4 Mei 1886.
Tak disangka, pada hari terakhir itu, 4 Mei 1886, polisi AS menembaki para demonstran buruh itu hingga ratusan orang tewas. Pemimpin buruh itu juga ditangkap dan dihukum mati. Peristiwa ini dikenal dengan tragedi Haymarket karena terjadi di bundaran Lapangan Haymarket.
Sebagai penghormatan terhadap para martir atau buruh yang tewas dalam aksi demonstrasi itu, Kongres Sosialis Dunia yang digelar di Paris pada Juli 1889 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia (May Day). Hal ini memperkuat keputusan Kongres Buruh Internasional yang berlangsung di Jenewa tahun 1886.

Sembilan Tuntutan Buruh Indonesia pada May Day 2016


Peringatan hari buruh sedunia menjadi momen bagi para buruh untuk menyampaikan aspirasi. Dalam rencana unjuk rasa para buruh Indonesia, ada sekitar sembilan poin yang hendak mereka sampaikan di hadapan para petinggi negara.
"Ya biasalah tuntutan mereka salah satunya minta kenaikan upah," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Nandang Jumantara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/4).

Hari buruh sedunia jatuh pada 1 Mei 2016. Sejumlah tuntutan yang akan mereka ajukan di antaranya :


1.      Menolak PP No.78 Tahun 2015 tentang pengupahan
2.      Naikkan upah minimum tahun 2017sebesar 30 persen
3.      Ubah komponen KHL menjadi 84 item
4.      Mendukung Undang-Undang tabungan perumahan rakyat (Tapera) untuk buruh dan rakyat
5.      Tolak pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
6.      Tolak PHK sepihak
7.      Tolak upah murah
8.      Menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
9.      Tolak kriminalitas aktivis pekerja

Adapun perkiraan masa sendiri sekitar 50.600 buruh. Mereka datang dari berbagai penjuru dari Karawang sebanyak 5.500 orang, Purwakarta 2.500 orang, Subang 500 orang, Depok 1.000 orang, Bogor 5000 orang, Jakarta 4000 orang, Bandung 900 orang, Tangerang 7.000 orang, Cirebon 100 orang, Bekasi 23.500 orang, dan Serang 1000 orang.

5 Fakta Sejarah dan Hal Unik May Day

1. Tokoh Pencetus

Adalah Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey, yang dianggap sebagai pencetus gagasan untuk menghormati kalangan pekerja. Bersama 100.000 pekerja, McGuire pada tahun1872 melakukan demo besar-besaran menuntut pengurangan jam kerja. Ia juga terkenal dengan sebutan “pengganggu ketenangan masyarakat” karena usahanya melobi pemerintah kota agar menyediakan pekerjaan bagi pengangguran dan memberikan uang lembur.

2. Organisasi Buruh Pertama

Organisasi buruh pertama kali berhasil dibentuk pada tahun 1881. Juga dimotori oleh McGuire yang saat itu pindah ke St. Louis, Missouri. Organisasi itu bernama United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America, dan McGuire menjabat sebagai Sekretaris Umum. Anggotanya adalah para tukang kayu di Chicago. Ide mendirikan organisasi berdasarkan bidang keahlian ini akhirnya menyebar ke berbagai negara lain. Salah satu rencana organisasi ini adalah menjadikan hari Senin pertama bulan September sebagai hari libur.

3. Peristiwa Berdarah Pertama

Sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat pada tanggal 1 Mei 1886 melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut pengurangan jam kerja. Mereka menuntut pemberlakuan 8 jam kerja dalam sehari. Begitu besarnya demo ini hingga berlangsung selama 4 hari.
Bukannya mendapat respons baik, pada tanggal 4 Mei 1886, Polisi Amerika justru menembaki para demonstran yang sedang melakukan pawai. Ratusan orang tewas dan para pemimpin demonstran ditangkap dan dihukum mati. Sebelum peristiwa itu, juga terjadi pemogokan para buruh di berbagai negara.
1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Sedunia pada Juli 1889 saat Kongres Sosialis Dunia di Paris. Penetapan tanggal itu untuk memperingati insiden berdarah 1 Mei 1886 di AS. Kongres tersebut menghasilkan resolusi yang isinya, “Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu di mana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.”
Selanjutnya, sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh dan dikenal dengan istilah May Day. Hari Buruh diperingati di berbagai negara oleh kaum buruh meski di antaranya banyak yang mendapat tekanan dari pemerintah.

4. Peringatan May Day di Indonesia

May Day pertama kali diperingati di Indonesia pada 1 Mei 1920. Sumber lain mengatakan, peringatan May Day di Indonesia pertama kali oleh ratusan anggota Serikat Buruh Kung Tang Hwee Koan di Surabaya pada 1 Mei 1918. Hingga 1926, sebelum pecahnya perjuangan bersenjata, peringatan Hari Buruh selalu dilakukan.
Usai perang kemerdekaan, di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, tanggal 1 Mei merupakan hari libur untuk memperingati Hari Buruh. Selanjutnya, selama masa Orde Baru, peringatan hari buruh ditiadakan. Hal ini dikarenakan gerakan kaum buruh di Indonesia selalu identik dengan ideologi komunis yang sejak 1965 diharamkan hidup di Indonesia.
Di masa orde baru pula, peringatan May Day dikategorikan tindakan subversif yang bisa berakibat penjara. Sebenarnya hal ini tidak tepat, karena peringatan May Day juga diperingati negara-negara lain di dunia yang tidak menganut paham komunis. Baru setelah berakhirnya Orde baru, peringatan May Day kembali dirayakan oleh pekerja di Indonesia meski tidak ditetapkan sebagai hari libur.

5. Hal Unik dan Aneh dalam Demo Buruh Indonesia

Ada saja hal unik yang mewarnai demonstrasi para buruh. Kadang tidak sesuai dengan tuntutan mereka yang meminta peningkatan upah karena tidak mencukupi kebutuhan. Namun, seperti dilansir beberapa media, ada buruh yang berdemo dengan membawa sepeda motor dan helm mahal. Seperti pernah dilansir Merdeka, salah satu demonstran yang menaiki motor mahal yang akhirnya di-bully di medsos.
Ada juga aksi buruh pada bulan November 2013 yang menyisakan lelucon. Metro melansir gambar sekelompok gadis yang berfoto dengan menggunakan HP canggih. Banyak juga media di lapangan yang menemukan bahwa banyak sekali buruh yang menggunakan ponsel atau gadget selevel Samsung Galaxy S3 yang tentu bukan barang murahan.
Hal itu jelas bertentangan dengan apa yang mereka suarakan. Menyuarakan peningkatan upah karena tidak mencukupi kebutuhan, tapi ternyata yang ditampakkan adalah gaya hidup mewah. Jelas gaji UMR tidak akan cukup kalau untuk mencicil motor selevel Ninja.

 Sumber

http://www.datdut.com/hari-buruh/ (Sabtu,14 Mei 2016 22:20)

Analisis

Demonstrasi dan aksi para buruh selalu mewarnai peringatan May Day atau Hari Buruh Sedunia. Bukan hanya di Indonesia, tetapi banyak negara di belahan dunia juga diwarnai aksi para kaum pekerja yang memperjuangkan hak-hak mereka.
Hal tersebut sah-sah saja. Demi lebih mensejahterakan para buruh. Akan tetapi banyak kasus dimana para buruh selalu menuntut upah yang lebih besar dari sebelumnya dengan alasan belum sejahtera. Padahal diketahui beberapa dari mereka bahkan sudah memiliki smartphone canggih, yang tentunya diperoleh dengan harga yang tidak murah.
Disamping hal tersebut, untuk buruh-buruh yang memang belum sejahtera dan memperjuangkan hak-haknya, sebaiknya dalam melakukan aksi unjuk rasa, diharapkan dapat dilakukan secara tertib, tidak ricuh, dan tidak merusak fasilitas umum. Karena yang rugi pun bukan pemerintah. Rakyat dan termasuk para buruh juga lah yang membayar pajak untuk fasilitas umum tersebut. Lakukanlah secara terorganisir dan tertib. Demi berlangsungnya kelancaran acara unjuk rasa pada Hari Buruh Sedunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar