Kamis, 09 April 2015

Tugas 2


1.     a)  Kemiskinan adalah keadaan terjadinya ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan gambaran dari kondisi sulit seperti kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, kesehatan, kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Kemiskinan bukan hal baru, kemiskinan adalah hal umum yang menyangkut masalah ekonomi, agama, sosial, politik, dah paham-paham lainnya. Kemiskinan tidak memandang usia, mulai dari balita, remaja, orang dewasa dan orang tua. Kemiskinan terjadi dimana-mana, dikota, didesa, dan di Negara seluruh dunia.
Kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor seperti   penyebab individual yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin, penyebab keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga, penyebab sub-budaya yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar, penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
Contoh kemiskinan sangat beragam karna disetiap daerah pasti ada kemiskinan. Pengemis dan pengamen, mereka meminta uang kepada org lain dengan menadahkan tangan dan bernyanyi di lokasi-lokasi umum seperti dijembatan penyebrangan, dijalanan, dikolong jembatan, dilampu merah, dibis, sekitar kampus, kantor, sekolah dan banyak lokasi lainnya. Contoh lain adalah penduduk yang tinggal dibantaran kali, dekat pembuangan sampah, dikolong jembatan, dan dilingkungan biasa yang kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b.) Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
·         Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
·         Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
                                                                                                    
2.    a) Kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa sebab yaitu:
·         Rendahnya kualitas angkatan kerja.
·         Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.
·         Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.
·         Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
·         Tingginya pertumbuhan penduduk.
b) Kemiskinan di dunia ini akan sangat berperngaruh buruk terhadap lingkungan tempat tinggal kita ,di bawah ini  adalah 5 dampak dari bahaya kemiskinan yang apabila di biarkan bisa membuat hidup hidup jadi tidak nyaman damai dan tentram.
·         Dampak bahaya kemiskinan yang pertama adalah , berkurangnya rasa nasionalisme terhadap suatu Negara, di karenakan lebih memikirkan kebutuhan untuk bertahan hidup saja kesulitan apalagi memikirkan rasa cinta pada Negara.
·         Dampak bahaya kemiskinan yang kedua, banyak terjadinya tidak kejahatan di mana mana , di karenakan masih banyaknya masyarakat yang berpikiran pendek dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sudah terlalu terdesak dengan kebutuhan tanpa di bekali iman dalam agama sehingga segala cara pun di lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
·         Dampak bahaya kemiskinan yang ketiga adalah , harga diri suatu Negara yang jatuh dimata dunia dan akan diremehkan dan di anggap sumber daya manusianya tidak punya potensi untuk maju dan hanya mengandalkan bantuan dan bantuan.
·         Dampak bahaya kemiskinan yang ke empat adalah , semakin tidak terurusnya generasi muda oleh orang tua dan terlepas begitu saja dari pendidikan dan pengawasan orang tua sehingga menumbuhkan generasi muda yang tidak mengindahkan akan budaya ketimuran.
·         Dampak bahaya kemiskinan yang kelima adalah, hilangnya rasa kegotong royongan dan saling membantu di karenakan sudah menjamurnya budaya individualis sehingga menimbulkan kurangnya rasa persatuan di suatu Negara.

3.    Untuk mengatasi masalah kemiskinan yang ada di Indonesia, menurut saya ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya
·         Pemerintah memberi bantuan modal kepada masyarakat yang benar-benar serius ingin mencoba berwirausaha sendiri
·         Pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi, agar masyarakat pengangguran dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
·         Pemerintah membuka lembaga-lembaga yang dapat membantu masyarakat mengembangkan kemampuannya. Seperti kursus gratis agar masyarakat setidaknya memiliki suatu keterampilan
·         Masyarakat itu sendiri tidak boleh hanya berpangku tangan saja menunggu bantuan dari pemerintah. Jika memang lapangan pekerjaan terbatas, sebaiknya mencoba untuk membuat usaha sendiri dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain
·         Pemerintah harus meningkatkan pendapatan per kapita untuk masyarakat, namun selain itu harus disertai juga dengan pemerataan pendapatan. Agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat
·         Pemerintah menjaga agar pertumbuhan penduduk tetap stabil, contohnya dengan program Keluarga Berencana. Karena apabila pertumbuhan penduduk meledak, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mencukupi, maka akan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar